Sunday 17 November 2019

Contoh Human Resource Planning PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Perencanaan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu keterkaitan utama antara perencanaan strategis dan manajemen sumber daya manusia. Perencanaan SDM merupakan proses pengambilan keputusan dala menyewa dan menempatkan staf dalam perusahaan. Keduanya melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, promosi dan kebijakan pekerjaan.
Peramalan Kebutuhan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kebutuhan atau permintaan SDM dimasa yang akan datang merupakan titik utama kegiatan perencanaan SDM. Hampir semua organisasi harus membuat prediksi atau perkiraan kebutuhan SDMnya dimasa datang. Untuk itu perlu identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi kebutuhan SDM tersebut.
Dalam meramalkan kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan:
•      Metode Matematis: analisis regresi, model simulasi, faktor produktivitas, rasio kepegawaian.
•      Metode Penilaian: perkiraan, aturan umum, thnik delphi, kelompok nominal.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam peramalan kebutuhan SDM adalah:

a.    Kondisi Eksternal yang meliputi:  Ekonomi dan Sosial Politik, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, Masyrakat, Angkatan Kerja dan Perkembangan Teknologi.

b.    Persyaratan SDM di masa mendatang: Penentuan persyaratan SDM yang dibutuhkan dimasa mendatang selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, juga ditentukan oleh: Organisasi dan Rancangan Pekerjaan, Perencanaan dan Anggaran, Kebijaksanaan Manajemen dan Filosofi Organisasi, Sistem dan Teknologi dalam Organisasi, Tujuan dan Rencana Organisasi, Persyaratan SDM yang dibutuhkan di masa mendatang berpengaruh langsung pada prakiraan kebutuhan (jumlah dan jenis) SDM di masa mendatang.

c.    Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat diprediksi melalui: Inventarisasi bakat yang ada saat ini, Prakiraan pengurangan pegawai, Prakiraan perpindahan dan pengembangan, Pengaruh pasca program SDM.

d.   Prakiraan kebutuhan SDM: dari faktor-faktor di atas, kebutuhan SDM di masa mendatang dapat di prediksi. Yang perlu di ingat dalam melaksanakan prakiraan kebutuhan SDM adalah, kebutuhan tersebut harus dibedakan: Apakah kebutuhan tersebut bersifat segera atau untuk waktu yang cukup lama. Di samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkah upah eksternal, ada tidaknya penurunan jumlah pegawai atau realokasi pegawai, perbaikan dan pengembangan pegawai.

Dalam penghitungan pegawai ini juga digunakan metode rasio. Metode ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Metode ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah. Metodeini hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak bisa mengetahui produktifitas SDM  PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan kapan personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian tertentu yang membutuhkan. Bisa digunakan bila : kemampuan dansumber daya untuk perencanaan personal terbatas, jenis, tipe dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.

Perencanaan Program
Setelah mendapatkan gambaran tentang jumlah SDM yang dibutuhkan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di masa mendatang, maka perlu dirancang suatu program ke arah tersebut. Rancangan atau rencana program tersebut meliputi dua hal besar yaitu :
a.       Manajemen Kinerja, meliputi: hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian seperti aktifitas kerja, hubungan kerja, tanggung jawab kerja, standar kerja, dan kualitas kehidupan kerja.
b.      Manajemen Karier, meliputi: Sistem dan kebijakan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terdiri dari rekrutmen, seleksi dan penempatan, promosi dan transfer dan pengembangan serta pemberhentian.

Setelah perencanaan SDM ditetapkan , kemudian dipikirkan beberapa cara alternatif rekrutmen. Perlunya dipikirkan tentang alternatif terhadap rekrutmen didasarkan pada pertimbangan bahwa rekrutmen memerlukan biaya yang tinggi, antara lain untuk preproses riset interview, pembayaran fee agen rekrutmen, dan masalah relokasi dan pemrosesan pegawai baru. Disamping itu, Para calon perawat yang diproses dalam rekrutmen serta dinyatakan lulus dalam seleksi. Kemudian diterima menjadi perawat, nantinya akan sukar untuk di keluarkan (diberhentikan) meskipun mereka hanya memperlihatkan kinerja marjinal saja. Oleh karena itu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk harus mempertimbangkan secara hati-hati berbagai alternatif sebelum melakukan rekrutmen.

o   Perekrutan dari dalam perusahaan dapat dilakukan melalui dari sumber internal:
1)      Penawaran terbuka untuk suatu jabatan(Job posting programs). Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong dengan memberikan kesempatan pada semua karyawan yang berminat.
2)      Perbantuan pekerja(departing employees). Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain. Kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya, apabila pekerjaan yang di perbantukan tersebut merupakan calon yang tepat, maka dapat di angkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.

o   Dari sumber eksternal melalui:
1)      Walk-ins, dan write-in (pelamar yang datang dan menulis laporannya sendiri).
2)      Rekomendasi dari karyawan.
3)      Pengiklanan (surat kabar, televise, majalah, radio, internet, dan medi periklanan lainnya).
4)      Agen-agen keamanan tenaga kerja Negara
5)      Agen-agen penempatan tenaga kerja
6)      Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang menggunakan tega kerja khusus yang           menghsilkan SDM yang berkualitas dan siap kerja.
7)      Departemen tenaga kerja.
8)      Tenaga-tenaga professional yang mencari perusahaan.
9)      Organisasi-organisasi profesi/keahlian.
10)  Asosiasi-asosiasi pekerja.
11)  Program pelatihan kerja yang diadakan pihak swasta.
12)  Pekerja-pekerja sewaan.

Setelah menemukan/mendapatkan calon-calon perawat, maka RS USU melakukan proses seleksi, yang dimaksud seleksi di sini adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai, dengan metode-metode yang telah di tentukan sebelumnya.
Syarat yang disediakan pihak PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk antara lain:
1.      Pendidikan minimal D3
2.      Usia maksimal 28 tahun.
3.      Sudah memiliki pengalaman di bidang medis sebelumnya.
4.      Melengkapi berkas yang ada.
Apabila keempat syarat diatas dipenuhi maka akan dilaksanakan perekrutan pegawai di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.


Rencana Pembinaan dan Pengembangan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki peran dalam pembinaan dan pengembangan karir perawat yang bekerja diPT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Rencana pembinaan dan pengembangan tersebut terdiri atas:

a. Pendidikan Karir
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk akan memberikan pendidikan karir kepada pegawai yang telah bekerja dengan baik dan kooperatif.

b. Bimbingan dan Pengembangan Karir
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk  akan mengembangkan karir pegawai yang memiliki kemampuan baik di bidang medis serta berdisplin tinggi. Hal ini dianggap perlu demi kemajuan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengembangan karir yang dimaksud antara lain:
Pendidikan Vokasi: yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai pegawai
Pendidikan Akademik:  yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu kepegawaian yang mengcakup program sarjana, magister, doktor.
Pendidikan Profesi: yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi pegawai
Ketiga jenis pendidikan tersebut, biayanya akan ditanggung oleh pihak PT Telekomunikasi Indonesia, Tbksendiri.

c. Kesempatan Berkembang
Apabila para karyawan berkeinginan memperluas kemampuannya, hal itu berarti menunjang tujuan perusahaan. Sebagai contoh, keikutsertaan dalam program pelatihan, meraih tambahan gelar pendidian atau mencari tugas baru dapat menyumbangkan terwujudnya pengembangan karyawan. Kesempatan pengembangan ini membantu tujuan departemen SDM, seperti dalam pengembangan perpindahan perawat internal dan perencanaan karir personal.

Evaluasi Perencanaan SDM
Jumlah pegawai yang ada di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sekitar 600 sedangkan berdasarkan metode perhitungan Rasio, jumlah pegawai yang ada seharusnya berkisar 500 sampai 700 pegawai. Dengan kata lain perlu dilakukan penambahan pegawai berdasarkan jenis-jenis dan bagian atau bidang yang ditanganinya. Penambahan jumlah perawat dilakukan dengan perekrutan internal ataupun eksternal yang disertai dengan seleksi.Dengan begitu, maka PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk akan mengalami peningkatan kualitas di bidang SDM.
Perencanaan SDM juga harus memperhatikan kendala-kendala yang ada seperti Standard kemampuan SDM, manusia itu sendiri, situasi SDM serta peraturan pemerintah. Apabila kendala ini dapat dihindarkan maupun diatasi maka perencanaan SDM akan bermanfaat untuk memajukan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Referensi :
http://apasihmaumu.blogspot.com/2014/01/studi-kasus-human-resources-planning.html

Saturday 19 October 2019

Definisi Job Analysis, Human Resource Planning, Job Description, Job Specification, Job Design

     1.     Job Analysis
Menurut Malayu (2005;28) Job Analisis (analisis pekerjaan) adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana pekerjaannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.

Menurut Umar (2005:6) bahwa analisis pekerjaan adalah merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan orang lain untuk tujuan manajemen. 

Menuurt Gomes (2003;91) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.

Benandin & Russell dalam Gomes (2003:91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan penglaman minimal yang diperlukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban dari kedudukannya secara memuaskan.

Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif.

     2.     Human Resources Planning
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.

Menurut Ermaya, sumber daya manusia merupakan faktor pertama dan utama dalam setiap proses pembangunan. Dalam pembangunan, sumber daya manusia memiliki peran ganda yaitu sebagai subjek sekaligus objek dari aktivitas pembangunan yang dijalankan.

Menurut Hariandja, sumber daya manusia merupakan faktor yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan selain faktor lainnya seperti modal. Oleh sebab itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik sehingga efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat tercapai.

Menurut Gouzali Syadam, sumber daya manusia pada dasarnya merupakan terjemahan dari istilah ‘human recouces’, akan tetapi ada pula beberapa ahli yang menyatakan sumber daya manusia sama saja dengan tenaga kerja ataupun ‘man power’.

Menurut Veitzal Rivai, sumber daya manusia adalah setiap orang yang siap, mau dan mampu memberikan kontribusi ataupun sumbangan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi perusahaan.

     3.     Job Description
Deskripsi pekerjaan yaitu produk yang pertama dan langsung dari proses analisis pekerjaan, yaitu berupa pernyataan  akurat dan ringkas tentang  apa yang diharapkan akan dilakukan oleh karyawan didalam pekerjaannya maupun tugas-tugas yang dilaksanakan oleh pemangku jabatan.

Garry Dessler (2010:110), deskripsi pekerjaan (job description) merupakan suatu daftar tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, kepedulian atas tanggung jawab suatu jabatan, serta produk dari analisis jabatan.

 Handoko (2008:29), deskripsi pekerjaan (job description) merupakan suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja, dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.

Stone (2011:29) Job description (uraian jabatan) yaitu dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian jabatan tersebut disusun dalam suatu format yang terstruktur sehingga informasi mudah dipahami oleh setiap pihak yang berkaitan di dalam organisasi. Pada hakikatnya, uraian jabatan yaitu bahan baku dasar dalam pengelolaan

Siswanto (2002)Job description (uraian pekerjaan) adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. “Rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan

     4.     Job Specification
Spesifikasi pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga kerja yang dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal (personal qualification). Kualifikasi personal ini secara garis besar dapat dibagi dua. Pertama, kualifikasi umum (general qualification), yaitu kualifikasi minimal yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu pos tertentu dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific qualification), yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifik akan sangat dibutuhkan bagi pengisian jabatan tertentu.

(Hasibuan,2010) Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. 
Hanry Simamora (1995) spesifikasi pekerjaan (Job Specification) ialah: keahlian, pengetahuan, dan kemampuan minimal yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. 

Garry Dessler (1997) spesifikasi pekerjaan (Job Specification) ialah suatu daftar  tuntutan manusiawi atas suatu jabatan, yakni pendidikan, keterampilan, kepribadian, dan lain-lain yang sesuai dengan analisis jabatan.

Handoko  (1996) Spesifikasi jabatan (job specification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996).

Nitisemito (1980:26) Job Specification “Merupakan suatu informasi tentang syarat – syarat yang diperlukan bagi setiap karyawan agar dapat memangku suatu jabatan dengan baik”.

     5.     Job Design
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang karyawan secara organisasional. desain pekerjaan membutuhkan struktur pekerjaan seperti isi, fungsi, dan hubungan pekerjaan. Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas2 yang akan dilaksanakan, metode2 yg digunakan untuk melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam organisasi.

(Sulipan dalam Irnanda, 2011).Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan

Job Design (desain pekerjaan) adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000).
(Mathis et al, 2004).  Job design adalahpengorganisasian tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab ke dalam suatu unit pekerjaan yang produktif (Mathis et al, 2004).

(Mondy, 2008) Perancangan pekerjaan (job design) adalah proses menentukan tugas tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-metode yang dipakai dalam menjalanakn tugas-tugas tersebut, dan cara pekerjaan yang bersangkutan berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi

Sumber Referensi :






Saturday 12 October 2019

Sumber Daya Manusia (SDM)

Apa itu Sumber Daya Manusia (SDM) ?

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek yang amat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi ataupun industri. SDM juga adalah kunci yang memastikan kemajuan industri. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai pelopor, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yakni pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro merupakan individu yang beroperasi dan menjadi bagian suatu industri atau institusi dan umum dikenal sebagai karyawan, pegawai, tenaga kerja, pekerja, buruh dan lain sejenisnya.
Sedangkan pengertian SDM secara makro merupakan masyarakat suatu negara yang telah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja ataupun yang telah bekerja.

Secara garis besar, pengertian sumber daya manusia merupakan individu yang bekerja sebagai aktivis suatu organisasi, baik institusi ataupun industri dan berperan sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian Sumber Daya Manusia menurut Para Ahli
Beberapa ahli telah merumuskan arti dari sumber daya manusia (SDM) yaitu sebagai berikut.
1. Sonny Sumarsono
Sonny Sumarsono (2003) mengartikan bahwa sumber daya manusia mempuyai beberapa pengertian yaitu sumber daya manusia adalah usaha kerja yang bermanfaat bagi keberlangsungan produksi. Sedangkan makna yang kedua, sumber daya manusia merupakan kelompok manusia yang terdiri dari manusia yang memiliki kemampuan untuk memberikan jasa.
2. M.T.E Hariandja
Sumber daya manusia oleh Hariandja dimaknai sebagai salah satu faktor penting bagi sebuah perusahaan selain faktor modal. Faktor sumber daya manusia ini dianggap penting karena membutuhkan pengelolaan yang baik dalam rangka peningkatan mutu organisasi maupun perusahaan.
3. Mathis dan Jackson
Menurut Mathis dan Jackson (2006), sumber daya manusia merupakan suatu rancangan berbagai sistem formal dalam perusahaan maupun organisasi yang berfungsi untuk menjaga agar penggunaan bakat dan minat manusia dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut secara efektif dan efisien.
4. Hasibuan
Sumber daya manusia menurut Hasibuan adalah manusia yang mempunyai kemampuan terpadu yang dicirikan dengan pola pikir dan daya fisik yang baik. Perilaku dan watak sumber daya manusia berasal dari lingkungannya sedangkan prestasi dan motivasi kerja berasal dari keinginan dirinya sendiri.
5. Ermaya
Pengertian sumber daya manusia menurut Ermaya adalah suatu faktor utama yang penting dalam tiap proses pembangunan negara, perusahaan, maupun organisasi. Di dalam pembangunan ini sumber daya manusia memberi pengaruh yang bermanfaat sehingga harus diatur dan dijaga. Peran yang dimiliki sumber daya manusia ada dua yaitu sebagai objek serta subjek dari proses pembangunan.
6. Abdurrahmant Fathoni
Abdurrahmant Fathoni mengartikan sumber daya manusia sebagai kekayaan atau modal suatu negara yang penting bagi segala aktivitas manusia sehingga mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, diperlukan analisis pengembangan dengan metode yang sesuai dengan memperhatikan beberapa unsur seperti waktu, skill (kemampuan), dan daya yang dimiliki oleh setiap manusia.
7. Gouzali Syadam
Gouzali Syadam mengartikan sumber daya manusia sebagai human resource yang merupakan sumber utama dalam proses kegiatan di lingkungan sekitar. Beberapa ahli menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah sekelompok tenaga kerja yang memberikan daya dan upayanya kepada sebuah organisasi maupun perusahaan secara luas.
Begitu banyak pengertian sumber daya manusia yang dibuat oleh parah ahli baik dari kalangan politisi, ekonom, dan sebagainya. sumber daya manusia memiliki peranan dalam suatu pengembangan, pembangunan, maupun proses yang lain.
Fungsi Sumber Daya Manusia
Beberapa fungsi sumber daya manusia dijelaskan secara lengkap yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai Tenaga Kerja
Tenaga kerja disebut juga ‘man power’ merupakan seluruh penduduk yang memiliki usia siap kerja (produktif). Tenaga kerja mempunyai kemampuan untuk memberikan jasa setiap satuan waktu yang berguna untuk menghasilkan produk berupa barang maupun jasa yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain
2. Sebagai Tenaga Ahli
Sumber daya manusia dapat berfungsi sesuai bidang dan kemampuannya salah satunya adalah sebagai tenaga ahli bagi suatu perusahaan atau negara.
3. Sebagai Pemimpin
Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar dengan skill dan pengalaman yang mumpuni dapat berfungsi sebagai pemimpin bagi suatu golongan, perusahaan, maupun organisasi.
4. Sebagai Tenaga Usahawan
Sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga usahawan adalah mereka yang dapat melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kemandirian dalam rangka menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat bagi orang banyak maupun lingkungannya.
5. Berfungsi dalam Pengembangan IPTEK
Sumber daya manusia juga mempunyai fungsi utama dalam penemuan dan pengembangan ilmu sehingga dapat digunakan untuk kemajuan dirinya sendiri, lingkungan, dan orang lain termasuk perusahaan ataupun organisasi.
Contoh Sumber Daya Manusia
Macam sumber daya manusia sangat banyak dan beragam. Jika dilihat dari standard usia sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memiliki usia produktif maka sumber daya manusia dapat berupa seorang karyawanmahasiswa yang memiliki skill atau kemampuan tertentu, para pencari kerja yang memiliki keahlian di bidang tertentu, para pemimpin perusahaan, para tenaga ahli dan teknisi, dan sebagainya.
 Referensi :



Friday 28 June 2019

ADJECTIVE AND ADVERBS


Adjective is a word or a set of words that describes a noun or pronoun. Adjective adalah sebuah kata atau serangkaian kata yang menjelaskan sebuah kata benda atau kata ganti. Adjective biasanya terletak sebelum kata yang dijelaskan.
Contoh:
• It is a new book. (Itu adalah sebuah buku baru)
• They want to be friend with a senior high school student. (Mereka mau berteman dengan seorang anak SMA)
Adjective juga dapat terletak setelah kata yang dijelaskan.
Contoh:
• The girl looks happy. (Gadis tersebut terlihat senang)
• The painting is very outstanding. (Lukisan tersebut sangat mengagumkan)
Pengertian Adverb
Adverb is a word or a set of word that describes verbs, adjectives, or other adverbs. Adverb merupakan sebuah kata atau serangkaian kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, atau pun kata keterangan lainnya. Adverb (kata keterangan) menjawab pertanyaan how, when, where, why, how much, atau how often.
Contoh:
• They walk slowly. (Mereka berjalan dengan lambat)
à menjelaskan how
• They walk very slowly. (Mereka berjalan dengan sangat lambat)à Adverb very menjelaskan seberapa lambat mereka berjalan.
• She arrived here on Monday morning. (Dia sampai di sini hari Senin pagi)à menjelaskan when
• We will go to the beach. (Kita akan pergi ke laut)à menjelaskan where
• We go to school at 6:30 a.m. to avoid traffic jam. (Kita pergi ke sekolah pukul 6:30 pagi untuk menghindari macet)à menjelaskan why
• I jog around the city park daily. (Saya berlari di sekeliling taman kota setiap hari)à menjelaskan how often
Peraturan 1
Banyak Adverb yang berakhiran –ly, tetapi banyak juga yang tidak. Umumnya, jika sebuah kata sifat (adjective) dapat ditambahkan –ly, maka kata tersebut dapat berubah menjadi Adverb.
Contoh:
• He is a quick runner. (Dia adalah pelari yang cepat)
à Quick sebagai Adjective menjelaskan runner.
• He runs quickly. (Dia berlari dengan cepat)à Quickly sebagai Adverb menjelaskan runs.
• He is a fast runner. (Dia adalah pelari yang cepat)à Fast sebagai Adjective menjelaskan runner.
• He runs fast. (Dia berlari dengan cepat)à Fast sebagai Adverb menjelaskan runs.
Note: Fast tidak pernah diikuti oleh –ly sebagai Adverb.
Peraturan 2
Adverb yang menjawab pertanyaan how terkadang menimbulkan permasalahan. Terkadang kita masing bingung apakah kita harus menambahkan akhiran –ly atau tidak untuk membuat Adverb. Perlu diingat bahwa kita tidak perlu menambahkan akhiran –ly pada kata kerja Linking Verb, contohnya taste, look, feel, smell, dan sebagainya yang berhubungan dengan indera.
Contoh:
• Roses smell sweet. (Bunga mawar baunya manis/harum)
à Pada kalimat di atas apakah bunga mawar mencium dengan hidung? Tidak, dalam hal ini smell merupakan kata kerja bantu (linking verb) sehingga memerlukan Adjective – tidak perlu ditambah –ly.
• The man looked angry to us. (Pria tersebut terlihat marah/seram bagi kami)à Pada kalimat di atas, apakah pria tersebut melihat dengan matanya atau kita mendeskripsikan penampilannya? Kita mendeskripsikan penampilannya (dia terlihat marah), jadi tidak memerlukan –ly.
• The man looked angrily at the naughty boy. (Pria tersebut terlihat marah kepada anak nakal tersebut)à Pada kalimat di atas, pria tersebut melihat secara aktif (menggunakan matanya), jadi perlu ditambahkan akhiran –ly.
Sumber :

RELATIVE CLAUSE


1. Pengertian
Relative clause digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang sesuatu tanpa membentuk kalimat baru. Sesuatu yang dimaksud dapat berupa subjek atau objek dalam kalimat. Sehingga relative clause memiliki posisi sebagai anak kalimat di dalam sebuah kalimat majemuk bertingkat. Dengan menggunakan relative clause maka kalimat akan menjadi lebih efektif dan menghindari pengulangan kata tertentu. Dalam bahasa Inggris, relative clause juga disebut dengan adjective clause.
2. Cara Membentuk
Relative clause akan diawali dengan relative pronoun yang menggantikan kata benda, frase kata benda, atau kata ganti benda yang dijelaskan.
Relative Pronoun
Fungsi
Who
Menjelaskan subjek berupa orang.
Whom
Menjelaskan objek berupa orang.
Which
Menjelaskan subjek atau objek berupa benda selain orang, seperti hewan, tumbuhan, atau benda lainnya.
Which
Merujuk pada keseluruhan kalimat.
When
Menjelaskan keterangan waktu.
Where
Menjelaskan keterangan tempat.
Why
Menjelaskan alasan.
That
Menjelaskan orang atau benda, baik sebagai subjek maupun sebagai objek, hanya digunakan pada jenis restrictive relative clauses. Restrictive clause adalah tipe klausa yang apabila dihilangkan maka induk kalimatnya kehilangan informasi penting. Restrictive clause berfungsi untuk memberikan informasi penting, bukan sekedar informasi tambahan.
Berikut ini adalah perbandingan kalimat sederhana dengan kalimat kompleks yang menggunakan relative clause.
Kalimat sederhana.
Kalimat kompleks dengan relative clause
Rudi loves Rita.
Rudi loves Rita whom is a teacher at an International School in Jakarta.
My bag was broken yesterday.
My bag which I loved the most was broken yesterday.
1. Pengertian
Relative clause digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang sesuatu tanpa membentuk kalimat baru. Sesuatu yang dimaksud dapat berupa subjek atau objek dalam kalimat. Sehingga relative clause memiliki posisi sebagai anak kalimat di dalam sebuah kalimat majemuk bertingkat. Dengan menggunakan relative clause maka kalimat akan menjadi lebih efektif dan menghindari pengulangan kata tertentu. Dalam bahasa Inggris, relative clause juga disebut dengan adjective clause.

2. Cara Membentuk
Relative clause akan diawali dengan relative pronoun yang menggantikan kata benda, frase kata benda, atau kata ganti benda yang dijelaskan.

Relative Pronoun        Fungsi
Who    Menjelaskan subjek berupa orang.
Whom Menjelaskan objek berupa orang.
Which  Menjelaskan subjek atau objek berupa benda selain orang, seperti hewan, tumbuhan, atau benda lainnya.
Which  Merujuk pada keseluruhan kalimat.
When   Menjelaskan keterangan waktu.
Where  Menjelaskan keterangan tempat.
Why    Menjelaskan alasan.
That     Menjelaskan orang atau benda, baik sebagai subjek maupun sebagai objek, hanya digunakan pada jenis restrictive relative clauses. Restrictive clause adalah tipe klausa yang apabila dihilangkan maka induk kalimatnya kehilangan informasi penting. Restrictive clause berfungsi untuk memberikan informasi penting, bukan sekedar informasi tambahan.
Berikut ini adalah perbandingan kalimat sederhana dengan kalimat kompleks yang menggunakan relative clause.

Kalimat sederhana.     Kalimat kompleks dengan relative clause
Rudi loves Rita.          Rudi loves Rita whom is a teacher at an International School in Jakarta.
My bag was broken yesterday.           My bag which I loved the most was broken yesterday.

3. Contoh Kalimat
a. Who
Mr. John who was the winner of a singing competition in Germany came back to Indonesia and released his new album last month.
Heni who gets scholarship from the government will go to Spain next week to start her study.

b. Whom
Rania met Tono whom is her best friend since she was in junior highs school.
Yanto and Geraldine visit their teacher whom is very old and has been retired.

c. Which
The cat which always sleeps in front of my house never comes anymore in a month.
The flower which is given by Renata is very beautiful.
I put a note which is full of advices on her desk.
Lily throw away all of papers which were used to print her thesis.

d. Whose
Maria whose brother was a football player will get married with a football player, too.
I called Finita whose books were borrowed by me last week.

e. When
I remember my twenty seventh birthday. That was the day when I got married with my husband.
Lesti arrived yesterday when Sinta went to Jakarta for a conference.

f. Where
Do you know the station where this bus will stop?
Bandar Lampung is the city where you can find my delicious foods.

g. Why
I wonder about the reason why she resigned that soon from this company which has given her outstanding facilities.
The policemen did not give us the reason why they arrested those mysterious men.

h. That
Galang that is the director of an international company never goes to work by his private car. He always takes public transportation.
Prita was given a book that is essential for her thesis by her lecturer.

STYLE IN WRITTEN ENGLISH


·     Participles as adjective
Kata Sifat dibagi menjadi dari descriptive adjective dan limiting adjective. Particilple as adjective termasuk  descriptive adjective, adalah kata sifat yang dibentuk dari kata kerja. Dalam hal ini pariciple dapat dibagi menjadi dua yaitu active participle (verb+ing) dan passive participle (verb+ed). Dengan perbedaan bentuk otomatis memberi perbedaan arti pada kata tersebut, perhatikan contoh di bawah:
1. Participles as adjective dapat berupa kata sifat yang dibentuk dari kata kerja tertentu yang memiliki arti yang berbeda pada penggunaannya.
She is bored vs. She is boring
Kata bored dan bore hampir memiliki arti yang sama , yaitu bosan. She is bored-> dia bosan.
Kata boring berarti kata dasar yang mendapat awalan me- atau mem-. She is boring-> dia membosankan.
Dengan kata lain active participle adalah cause of feeling or emotions, penyebab atupun sumber sehingga perassan atau emosi terjadi, sedangkan passive participle adalah receive of feeling or emotions, penerima ata efek perasaan atau emosi.
Contoh,
*It is a tiring day for Joe, now he is getting tired.
Ini adalah hari yang melelahkan untuk Joe, sekarang dia lelah.
* I'm surprised, my friends give me a surprising birthday party suddenly.
Saya terkejut, teman-teman saya memberi pesta kejutan ulang tahun secara tiba-tiba.
*The questions are confusing, I am a million confused.
Soal-soalnya memusingkan, saya sangat pusing.
 Singkatnya, tiring dan tired berasal dari kata tire (membuat lelah), konteks dalam kalimatlah yang membuat penggunaan kata harus sesuai dengan fungsinya. Well agak ribet kan, so practice makes you perfect by clicking this if possible,
http://www.grammar-quizzes.com/passive3a.html
2. Participles as adjective dapat dibentuk dari action verbs, active participle menyatakan hal ersebut sedang terjadi pada saat diucapkan sedangkan passive participle menyatakan hasil dari sesuatu yang telah belangsung.
*A running boy can win the next competition.
Anak laki-laki yang sedang berlari dapat mamenangkan pertandingan.
*I like that fried potato.
Saya menyukai kentang yang telah digoreng.
·       Redundancy

Redundancy adalah pengulangan kata yang tidak diperlukan atau penggunaan beberapa kata yang seharusnya dapat dapat dihindari hanya dengan menggunakan satu kata saja.
Kalimat-kalimat berikut mengandung redundancy. Penjelasan pilihan kata yang salah diberikan setelah masing-masing kalimat agar Anda dapat memahaminya segera.
1.   The best way to learn English is to repeat the lesson again at home so that they won’t forget it easily. (Jawaban: again adalah redundancy karena kata repeat sudah mengandung arti “mengulang lagi”)

2.  You must translate the text in a careful manner in order that the meaning of the text in the source language is not lost. (Jawaban: in a careful manner adalah redundancy. Seharusnya carefully bisa digunakan)

3.   The language that it is used internationally should be mastered before you participate in an international organization. (Jawaban: it adalah redundancy karena sudah diwakili oleh that sebagai subyek anak kalimat “that is used internationally”. Berarti kata “it” tidak diperlukan.)

·       Parallel Construction

Correlative Conjunction adalah sebuah kata hubung yang biasanya digunakan berpasang untuk dapat menyatakan hubungan sejajar dan selaras antara dua kata atau klausa seperti sebagai subject, object dan klausa lainnya.
Sifat hubungan keduanya biasanya secara gramatikal bersifat paralel ( berkedudukan sejajar ) itulah kenapa biasanya materi ini juga disebut Parallel Construction.

1. Both ... And .... ( Baik .... Maupun ... )
    Both yang kemudian bertemu dengan And dalam satu kalimat biasanya memiliki hubungan penambahan yang memiliki hubungan sejajar.
    Rumus :
    Both + Noun + And + Noun
    Contoh :
    Elina likes ice cream, She like tea too.
    Answer :
    Elina likes Both Ice Cream And Tea.
2. Either ... Or ... ( Baik .... Ataupun .... )
    Either yang kemudian bertemu Or dalam satu kalimat biasanya memiliki hubungan penambahan yang hubungannya sejajar. biasanya either lebih sering digunakan untuk hubungan 2 buah noun sebagai subject ataupun object.
    Rumus :
    Either + Noun + Or + Noun
    Contoh :
    Forza is a best designer, Elfa is a best designer.
    Answer :
    Either Forza or Elfa is a best designer.
3. Neither ... Nor ... ( Baik ... Ataupun Tidak ... )
    Neither yang kemudian yang bertemu Nor dalam suatu kalimat memiliki hubungan penambahan yang hubungannya sejajar. biasanya Neither lebih sering digunakan untuk hubungan 2 buah kata sebagai subject, adjective maupun object. Pasangan kalimat ini mengandung makna negatif, dengan kata lain apabila kalimat asal yang belum disatukan negatif kita tidak perlu menambah not pada kalimat itu.
    Rumus :
    Neither + Noun + Nor + Noun
    Either + Adj + Or + Adj
    Contoh :
    Rafa is not handsome, Rey is not handsome.
    Answer :
    Neither Rafa nor Rey is handsome.

·       Transformation of direct and indirect  object

direct object adalah penderita langsung dari suatu tindakan di dalam satu kalimat. contohnya “he hit the ball.” namun, kita harus berhati-hati untuk membedakan antara direct object dan object complement:

    * they named their daughter natasha.

dalam kalimat ini, “daughter” adalah direct object dan “natasha” adalah object complement, yang menggambarkan atau memberikan penjelasan dari direct object-nya.

Indirect object mengindentifikasikan untuk siapa tindakan tersebut dibuat. Direct object dan Indirect object adalah orang, tempat, atau sesuatu yang berbeda. Direct object dalam kalimat berikut ini adalah yang dicetak tebal. Indirect Objek yang bercetak miring.

    * The instructor gave his students A’s.
    * Grandfather left Rosalita and Raoul all his money.
    * Jo-Bob sold me her boat.

Bersamaan dengan itu, kata me (atau sama dengan kata lainnya, yaitu him, us, them) biasanya berperan menjadi Direct Object.

    * Bless me/her/us!
    * Call me/him/them if you have questions.

·       Adverbial of the beginning of a sentence
Adverbial clause adalah dependent clause yang berfungsi sebagai adverb (kata keterangan) dan memberikan informasi tentang verbadjective, atau adverb yang berada pada independent clause dengan kapasitasnya menjawab pertanyaan: how, when, where, why, atau to what degree. 
Adverbial clause dimulai dengan suatu kata yang disebut subordinate conjunction (when, after, because, though, etc). Kata ini berguna untuk menjembatani hubungan dengan independent clauseyang diterangkan. Gabungan klausa ini dengan independent clause dinamakan dengan complex sentence (kalimat kompleks), yaitu kalimat yang terdiri dari independent dan satu atau lebih dependent clause.
Macam-macam adverbial clause antara lain: adverbial clause of time (waktu), place (tempat), cause & effect (sebab & akibat), purpose & result (tujuan & hasil), condition (pengandaian),contrast/consession (pertentangan), manner (cara), dan reason (alasan).
Ø  Contoh Adverbial Clause:
Complex Sentence
Keterangan
When he cleaned the kitchen, he found a lot of expired food.
(Dia membersihkan dapur ketika dia menemukan banyak makanan kadaluarsa.)
When= subordinate conjunction;
When he cleaned the kitchen= adverbial clause;
he found a lot of expired food= independent clause
Ø Rumus Adverbial Clause
Rumus complex sentence dan adverbial clause adalah sebagai berikut.
Complex Sentence:
Independent clause (s+v+/-)*+ adverbial clause
Adverbial Clause:
Subordinate conjunction +s+v+/-..
*S + V +/- … = predicate
Punctuation (Tanda Baca) pada Adverbial Clause
Adverbial clause dapat berada di awal kalimat, kemudian diikuti oleh independent clause. Sebaliknya, independent clause dapat berada di awal kalimat, kemudian diikuti oleh adverbial clause. Jika berada di awal, diujung klausa ini diberi tanda baca koma.
Contoh Complex Sentence:
·                     Di awal: Because I had free time, I visited your house.
·                     Di akhir: I visited your house because I had free time. (Saya mengunjungi rumahmu karena saya punya waktu luang.)

Sumber: